Insight

News

#minyakmentah#treding - PT. Midtou Aryacom Futures
Minyak Lanjutkan Penurunan Jelang Laporan Inflasi AS

Minyak lebih rendah menjelang data inflasi AS dan laporan dari OPEC dan IEA minggu ini yang mungkin memberikan petunjuk mengenai prospek permintaan.

Minyak Brent berjangka turun di bawah $82 per barel setelah turun 1,1% pada hari Jumat, sementara minyak West Texas Intermediate berada di bawah $78. Harga masih berada dalam kisaran perdagangan yang ketat. Investor mengamati kemungkinan inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan pada hari Selasa, yang dapat memperkeruh jalan bagi kebijakan moneter.

Minyak mengalami minggu yang paling tidak bergejolak sejak akhir tahun 2021 karena pasar menghadapi faktor-faktor bullish dan bearish yang bersaing. Pengurangan produksi OPEC+ dan ketegangan di Timur Tengah diimbangi oleh meningkatnya pasokan dari luar kelompok tersebut dan kekhawatiran yang terus-menerus mengenai prospek ekonomi negara importir utama, Tiongkok.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dijadwalkan merilis laporan pasar bulanannya pada hari Selasa, sementara Badan Energi Internasional (IEA) akan menerbitkan perkiraan terkait pada hari Kamis. Badan Informasi Energi AS juga akan mempublikasikan Prospek Energi Jangka Pendeknya pada minggu ini.

Sementara itu, ekspor minyak Iran telah mencapai tingkat tertinggi sejak 2018 ketika mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan perjanjian nuklir Teheran dengan negara-negara besar dan menerapkan kembali sanksi, kata menteri perminyakan Iran.

Minyak Brent untuk penyelesaian bulan Mei turun 0,6% menjadi $81,59 per barel pada pukul 11:30 pagi waktu Singapura. Minyak WTI untuk pengiriman April turun 0,7% menjadi $77,50 per barel. (Tgh)

Sumber: Bloomberg

By Admin Midtou
on 2024-03-11